Senin, 02 November 2009

Seminar KOPERTIS

PERANAN BAHASA INGGRIS

DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA JAWA BARAT

(Penggunaan Bahasa Inggris untuk Pramuwisata)

Dra., Hj. Iim Rogayah Danasaputra, M. Hum.

STBA Yapari ABA Bandung

Abstracts:

Guides as The Ambassador of His Country has a very important role in introducing, promoting, and in improving the image of a country. What he describes and says, how he behaves, and treats his tour members will influence the way of his guests thinking on a country; therefore, profesional guides must have comprehensive knowledge about anything related with his job, including mastering a foreign language, at least English as an international language. What kind of English must be mastered will become the main point of this paper.

  1. PENGANTAR

Tragedi bom yang berturut-turut terjadi di beberapa wilayah di Indonesia sepereti di Bali, Jakarta, Poso mencoreng nama Indonesia di seluruh dunia disamping menghancurkan perekonomian nasional yang akan datang. Dunia pariwisata Indonesia mengalami kemunduran karena banyak negara di dunia yang memberlakukan Travel Advisory ‘pelarangan kunjungan’ ke Indonesia dalam waktu yang tidak ditentukan. Keprihatinan pemerintah Indonesia semakin bertambah dengan munculnya tragedi wabah SAR dan Flu burung serta bencana alam yang terjadi secara berturut-turut mulai dari Tsunami di Aceh dan Jawa Barat, banjir lumpur di Jawa Timur, gempa di Sulawesi dan bencana alam lain di beberapa wilayah Indonesia.

Namun usaha pemerintah Indonesia yang gencar dalam menangkap, mengadili dan menghukum para pelaku peledakan bom menimbulkan simpati dari pihak pariwisata luar negeri sehingga beberapa negara mulai mencabut Travel Advisory terhadap warga negaranya untuk berkunjung ke Indonesia baik untuk keperluan bisnis, ilmu pengetahuan, maupun untuk berwisata. Kondisi tersebut membuat pemerintah mulai bekerja dengan lebih semangat di antaranya dengan menerapkan kebijakan memberikan pelayanan profesional dalam segala aspek untuk memberikan kepuasan bagi wisatawan mancanegara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan peranan pemandu wisata secara utuh dalam menjamu wisatawan yang merupakan kunci sukses Travel Agent di mana dia bekerja dan Indonesia sebagai negara kunjungan.

Sejauh mana peranan pemandu wisata dalam meningkatkan citra pariwisata di Indonesia umumnya dan di Jawa Barat khususnya menjadi tema pembahasan makalah ini.

  1. PRAMUWISATA INDONESIA

Pramuwisata adalah orang yang memimpin dan bertugas memberi bimbingan, penjelasan, dan petunjuk tentang objek wisata serta membantu segala sesuatu yang dilakukan wisatawan dari persiapan sampai pada akhir suatu kegiatan wisata. Dengan kata lain pramuwisata adalah The Ambassador of His Country, orang yang dipercaya untuk memperkenalkan negaranya dengan segala konsekuensinya. Oleh sebab itu seorang pramuwisata memiliki tugas yang comprehensive dimulai dari (1) memproses pembukuan atau pembatalan dari calon wisatawan secara rinci, memberikan informasi dan kondisi paket tour termasuk akomodasi, transportasi, guide, sarana dan fasilitas, objek wisata, asuransi perjalanan, lama tour dan harga tour yang sudah diputuskan (berperan sebagai Tour Reservation); (2) menjadi perwakilan perusahaan atau negara yang menemani wisatawan selama tour berlangsung dan harus menjaga citra perusahaan atau negara sendiri (Tour Guiding); (3) menjadi sumber informasi pertama dalam perjalanan wisata yang dilakukan dan berkaitan dengan informasi objek wisata, peraturan daerah negara, adat istiadat dan sebagainya; (4) menjadi penanggung jawab setiap pengeluaran biaya-biaya tour sesuai dengan yang telah disepakati atau yang tidak terduga dan membuat angket/kuis dari para wisatawan sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalan tour yang dipimpinnya dan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan tour berikutnya (Lihat pula Yoeti, 1985:17).

Profesi pramuwisata ada dalam lingkup kegiatan bisnis pelayanan- jasa yang produknya tidak kelihatan atau The Smokey of Industry yang hanya dapat dirasakan melalui kesan atau kenangan dari para wisatawan maupun pramuwisatanya sendiri. Suksesnya suatu pemanduan wisata, kepuasan wisatawan tergantung dari sejauh mana penyelenggaran tour dapat mewujudkan impian dan harapan wisatawan yang dibina dari cerita dan image yang didapat dari teman, brosur, atau tingkah laku pramuwisata selama tour berlangsung, dan di antara semua hal di atas yang paling penting justru peran pramuwisata karena merekalah yang dapat memberikan rasa aman, pelayanan yang maksimal, informasi yang akuirat dan teman perjalanan selama tour.

Sehubungan dengan perannya yang sangat dominan, Kesrul (2004:12-13) menyatakan bahwa untuk menjadi pramuwisata profesional seseorang harus (1) terus menggali motivasi untuk sukses, (2) berpikir matang; (3) selalu positive thinking; (4) belajar meyakinkan diri sendiri; (5) menghilangkan pikiran-pikiran negatif; (6) selalu meningkatkan kemampuan; (6) tidak membiarkan perkecualian terjadi dan (7) selalu berlatih dan belajar hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kepariwisataan. Karena itu seorang pramuwisata harus memiliki self confidence, enthusiasm, sensitivity dan an outgoing and affable nature.

Selain itu, sangat penting bagi pramuwisata untuk menguasai teknik pemanduan, menjaga penampilan, menguasai strategi menanggapi dan menjawab pertanyaan, seni mengingat nama, dan memberikan pelayanan dengan menitik beratkan pada attitude, attention dan action serta berbagai kebijakan penting dalam pemanduan yang meliputi:

1. memberitahu seluruh anggota tour setiap hal yang terjadi selama tour,

2. memberikan rekomendasi tentang hal-hal yang diketahui dengan baik,

3. selalu memberikan informasi sebelumnya,

4. tidak memisahkan anggota tour dalam berbagai kesempatan,

5. tidak membiarkan waktu kosong tanpa kegiatan,

6. memberikan informasi yang jelas tentang pengeluaran ekstra saat acara bebas,

7. selalu mudah dihubungi,

8. tidak memberikan perhatian khusus kepada seseorang,

9. menerima semua keluhan dan menyikapinya dengan baik dan efektif, serta

10. meminta maaf apabila ada berbagai kekurangan dan kesalahan.

Selain hal di atas, pramuwisata perlu mengidentifikasi kebutuhan wisatawan mancanegara sesuai dengan karakteristik dan tipenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain sementara tipe wisatawan meliputi: The Abusive Individual, The Bore, The Chronic Complainer, The Drunk, The Elderly Person, The First Time Traveler, The Gossip, The Hypochondriac, The Introvert, The Yunior Executive, The Knocker, The Lover, The Nosey One, The Moody One, The Organizer, The Pure American, The Questioner, The Rebel, The Shopper, The Trouble Maker, The Uncouth Individual, The Veteran, The Wanderer, The Expert, The Young Children dan The Zealot. Pengetahuan tentang berbagai tipe wisatawan mancanegara akan membantu pramuwisata untuk memberikan pelayanan terbaik.

Ihwal kemampuan berkomunikasi, Kesrul lebih lanjut menyatakan bahwa pramuwisata harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang akurat (santai namun tegas) untuk menjembatani berbagai perbedaan persepsi, sikap, dan sebagainya. Karenanya sangat penting bagi pramuwisata untuk menguasai penggunaan intonasi suara yang tepat sehingga informasi yang disampaikan jelas, menarik dan meyakinkan. Yang tidak kalah pentingnya adalah penguasaan bahasa asing sesuai dengan negara asal wisatawan mancanegara tersebut.

Di Indonesia dan beberapa kota besar khususnya seperti Bali, Jogyakarta, sebagian pramuwisata sudah menjadi anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan wewenang pramuwisata mulai dari recruitment, training, license sampai penanganan pelanggaran kode etik pramuwisata. Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan aturan yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No KM.73/KP.103/PHB/80 tentang persyaratan dan tugas pemimpin perjalanan wisata dan pramuwisata dan Keputusan Direktur Jendral Pariwisata No Kep-21/U/IV/80 tentang ketentuan pelaksanaan persyaratan dan tugas pemimpin perjalanan wisata dan pramuwisata. Meskipun demikian kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari beribu pulau menyebabkan perkembangan antar daerah tujuan wisata di Indonesia tidak merata.

  1. PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN PRAMUWISATA JAWA BARAT

Jawa Barat sebagai salah satu tujuan wisata Indonesia juga memiliki organisasi pramuwisata yang berkantor di Diparda Kodya Bandung, Jalan Martadinata Bandung. Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa organisasi pramuwisata di Jawa Barat kurang menunjukkan perkembangan yang berarti bila dibandingkan dengan Bali dan Jakarta apalagi setelah krisis ekonomi yang berkepanjangan..

Kondisi geografi Jawa Barat sendiri sebenarnya memungkinkan Diparda mengembangkan berbagai jenis pariwisata secara simultan; Jawa Barat memiliki wisata budaya berupa berbagai tradisi, tarian, budaya; wisata sejarah berupa berbagai musium, gedung bersejarah, situs, candi, keraton, dan sebagainya; wisata kesehatan berupa berbagai sarana kesehatan mulai dari yang tradisional seperti pemandian air panas sampai sarana kesehatan modern berupa salon dan spa; wisata olahraga berupa berbagai sarana untuk melakukan olah raga mulai dari olahraga dalam ruangan (berbagai stadion bertaraf internasional) sampai olahraga lapangan berupa fishing, sliding, hiking, horse riding; wisata komersial yang menjadi ciri khas kota Bandung berupa outlet-outlet, berbagai makanan tradisional, dan cintera mata; wisata industri berupa berbagai pabrik, dan industri yang bertebaran di Kota dan Kabupaten Bandung, Karawang, Purwakarta; wisata politik (dengan adanya Gedung Merdeka Jawa Barat membuktikan mampu menyelenggarakan wisata politik bertaraf internasional); wisata konvensi berupa berbagai seminar, konferensi, workshop dalam berbagai tingkatan mulai dari regional, nasional sampai internasional; wisata sosial yang diselenggarakan oleh berbagai LSM; wisata pertanian mulai dari buah-buahan, sayuran, pertanian dan perkebunan; wisata bahari yang beraneka-ragam mulai dari laut, danau, gunung; wisata cagar alam; wisata buru di beberapa hutan ji Jawa barat; wisata agama berupa berbagai makam sunan dan wali, mesjid dan tempat ibadah lainnya; wisata bulan madu yang mulai diperkenalkan, dan wisata petualangan berupa offroad baik sepeda, motor maupun mobil.

Kekayaan alam sebagaimana diuraikan di atas dapat merupakan lahan yang sangat subur bagi pengelola dan pelaku wisata termasuk pramuwisata untuk memperkenalkan, mengembangkan dan mempromosikannya. Di lain pihak daerah yang luas dan sarana transportasi yang kurang mendukung membuat kekayaan tersebut belum dapat dijadikan ladang pendapatan yang optimal baik bagi pemerintah daerah maupun bagi penduduk setempat termasuk bagi pramuwisata.

Tidak adanya koordinasi antar pemerintah daerah membuat pramuwisata bekerja seolah terpisah, tidak terkoordinir dan cenderung bekerja amatir. Pemerintah daerah wisata yang sudah agak berkembang merekrut, mengelola, dan mengatur pramuwisa-tanya sendiri sesuai dengan kemampuannya, namun daerah yang belum berkembang padahal memiliki potensi wisata yang sangat besar cenderung membiarkan alam menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga muncullah pramuwisata-pramuwisata amatir yang cenderung bekerja semata untuk mencari penghasilan ala kadarnya atau sekedar turut makan dengan mengantar wisatawan yang kebetulan ditemuinya atau bertanya tentang sesuatu secara tidak sengaja. Jangan ditanya pengetahuannya tentang bagaimana menjadi pramuwisata yang baik, pengetahuan minimal apa yang harus dikuasai, sikap apa yang harus diperlihatkan kepada wisatawan dan kemampuan bahasa asing apa yang dipakai untuk menyampaikan informasinya. Prinsip mereka “yang penting acara mengantar wisatawan ke objek wisata terlaksana kalau perlu menggunakan bahasa ‘tarzan’”.

Bahwa pramuwisata merupakan The Ambassador of His Country belum menjadi budaya kebanyakan pramuwisata Jawa Barat. Himpunan Pramuwisata Indonesia cabang Jawa Barat sudah berusaha mengelola organisasinya dengan baik namun kondisi politik dan keamanan yang kurang stabil membuat tamu asing sangat jarang berkunjung ke Jawa Barat bahkan hampir tidak ada wisatawan asing yang memerlukan tenaga pramuwisata kecuali ke beberapa wilayah seperti Pantai Pangandaran dan Carita. Hal ini sedikit banyak mengurangi gairah para pramuwisata untuk terus memperbaiki diri sebagaimana diusulkan oleh Kesrul dalam penjelasan sebelumnya. Yang lebih buruk lagi tidak jarang terjadi rebutan wisatawan di beberapa daerah wisata sehingga menimbulkan kesan yang tidak simpatik dan bahkan menimbulkan rasa tidak nyaman pada wisatawan.

Kondisi ini membuat pemerintah daerah Jawa Barat harus bekerja lebih keras dibanding dengan pemerintah daerah lain yang kondisi pariwisatanya sudah maju. Pengetahuan tentang pentingnya peran pramuwisata dalam mempromosikan objek wisata Jawa Barat harus terus disosialisasikan begitu pula dengan perlunya menguasai bahasa asing, paling tidak bahasa Inggris sebagai alat komunikasi paling mendasar dengan asumsi bahwa sebagian besar wisatawan asing mengerti bahasa Inggris. Pertanyaan selanjutnya adalah dengan kondisi yang sedang berlangsung seperti sekarang, bahasa Inggris yang bagaimanakan yang perlu dikuasai atau setidaknya diketahui oleh pramuwisata Jawa Barat? Apakah jenis bahasa yang dipelajari oleh mahasiswa jurusan Bahasa Inggris dengan segala tata bahasanya yang jelimet atau jenis bahasa yang dikenal dan digunakan oleh wisatawan asing yang berasal dari berbagai negara termasuk negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa kedua? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu diketahui dahulu apa perbedaan antara kedua jenis bahasa Inggris tersebut.

  1. BAHASA GAUL VERSUS BAHASA STANDAR

Di bagian sebelumnya telah disinggung tentang pentingnya penguasaan bahasa asing, dan sebagai bahasa internasional penguasaan bahasa Inggris merupakan suatu persyaratan minimal bagi pramuwisata. Di lain pihak fakta menunjukkan bahwa kebanyakan pramuwisata Jawa Barat kurang menguasai bahasa Inggris mengingat masih banyak dari mereka merupakan pramuwisata amatir, yang menjadi pramuwisata karena kebetulan, karena tidak punya pekerjaan lain, karena diajak teman dan karena coba-coba. Karena itu untuk dapat memenuhi persyaratan minimal berkomunikasi bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris perlu diberikan rambu-rambu jenis bahasa Inggris manakah yang selayaknya paling dikuasai oleh pramuwisata. Apakah seorang pramuwisata harus menggunakan bahasa standar atau bahasa gaul selama menjalankan tugasnya?

Pada dasarnya bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, Wikipedia, The Free Encyclopedia (www.google.com) menyatakan bahwa the language is the method of communication and is method used by human being to describe their experience. Human spoken language can be described as a system of symbol ( know as lexemes) and the grammars (rules) by which the symbol are manipulated. Sapir (www.google.com) menambahkan bahwa language is a purely human and non instinctive method of communicating ideas, emotions, desires by means of a system of voluntary produced symbols”. The symbols itself is by so-called “ organ of speech”.

Definisi di atas mengisyaratkan bahwa dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan pengalaman hidupnya, dan perasaannya; dengan bahasa manusia dapat membantu orang lain dengan memberikan berbagai pengetahuan dan penjelasan tentang suatu hal, dan sebagainya. Bahasa merupakan sebuah metoda yang memiliki banyak aturan dan selalu bersifat dinamis. Dalam bahasa Inggris, bagian bahasa yang paling sering berubah itu adalah slang. Di 12 negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu seperti Inggris, Amerika dan Australia, perubahannya sangat cepat terutama setelah musik Hip Hop and R&B berkembang. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris juga digunakan oleh lebih dari 33 negara sebagai bahasa kedua dan 55 negara sebagai bahasa asing. Karena itu semua orang termasuk pramuwisata yang dituntut untuk dapat berbahasa Inggris harus mengikuti perkembangandan perubahannya termasuk slang.

Kalau kita perhatikan lebih teliti, hampir semua orang, laki perempuan, tua muda, anak-anak di berbagai belahan negara sering menggunakan slang baik dalam bahasa ibunya maupun dalam bahasa Inggris sebagai akibat pengaruh langsung informasi dari media yang dibaca (surat kabar, majalah), media yang didengar (radio) dan media yang dilihat (TV dan internet). Orang cenderung menggunakan slang karena dapat lebih berterima di lingkungannya selain karena alasan-alasan lain.

Finegan (1986:392) menyatakan bahwa slang, atau bahasa gaul menurut beberapa pakar bahasa, cenderung dipergunakan dalam situasi informal terutama di antara remaja, memiliki istilah-istilah sendiri yang terkadang tidak berterima dalam bahasa standar, penuh dengan rasa humor dan kasar. Pendapat senada dikemukakan oleh Brown (1994) yang menyatakan bahwa slang umumnya ditandai dengan pengucapan, kosa kata, idiom dan ungkapan tertentu yang mencerminkan kelompok tertentu.

Menggunakan slang dalam kehidupan sehari-hari memberikan pengaruh yang cukup positif karena pengguna akan merasakan kebersamaan dan hubungan yang lebih akrab antar teman. Menurut Ayto and Simpson (2004:1) dalam The Oxford Dictionary of Modern Slang slang is a colorful, alternative vocabulary. It bristles with humor, vituperation, prejudice, informality: the slang of English is English with its sleeves rolled up, its shirt-tails dangling and its shoes covered in mud.

Definisi lain diberikan oleh beberapa pakar; menurut (1) Yerker (1980:350) slang is a special vocabulary either limited to a particular social group or reserved for certain informal occasions; (2) (Warfel,1975:194) slang words are words that are widely used in informal speech and writing but are not accepted for formal use; (3) The Oxford English Dictionary (1924:81) slang is language of a highly colloquial type, considered as below the level of standard educated speech, and consisting either of new words of current words used in some special sense; dan Webster’s New International Dictionary (1924:81) slang is language comprising certain widely current but usually ephemeral terms (especially coined or clipped words or words in special senses, or phrases, usually metaphors or similes) having a forced, fantastic, or grotesque meaning, or exhibiting eccentric or estragon humor or fancy; Sunburg (1924:81) slang is a language which takes off its coat, spites on his hand; and McManis (1987:375) slang means the very word slang, summons up images of four-letter words, of sloppy speech, or admonitions from parents and teachers not to say certain things of words and expressions you might use with your friends but not with your parents, in your dorm but not in a job interview.

Dari beberapa definisi di atas dapat diasumsikan bahwa slang menunjukkan fenomena tertentu yang terkadang terdengar lucu, penuh humor, namun juga sering tidak sopan, kasar, dan kejam. Slang yang berterima dalam kamus menjadi tolak ukur utama bagus tidaknya slang tersebut. Karena itu sebagian orang sering menganggap slang sebagai sinonim kata tertentu. Slang juga sering muncul berupa singkatan dan kependekan kata seperti: D.A (district attorney), M.C (master of ceremony), d.t.s (delirium tremens), biz (business), natch (naturally). delish (delicious), gym (gymnasium), math (mathematic), lab (laboratory), vet (veteran or veterinary).

Slang juga dapat dibentuk dari kata yang sudah ada namun maknanya bergeser baik ke arah yang positif maupun sebaliknya sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut:

Tabel 1

KINDS OF OBTAINABLE WORDS

Word

Meaning in Slang

Meaning in English Standar

Ball

A fun time

A stuff for sport with circle shape

Bang

To make love

Sound of shooting from the gun

Beans

Money

One of the vegetable like nut

Blue

Dirty, hot, steamy, pornographic

One of the color

Bird

Women/ girl/ girlfriend

An animal which can fly and has wings

Zip

Nothing

Close

Zero

An unimportant person

No number

Chicken

Coward

An animal

Fag

Homosexual

Gay/lesbian

Nut

Odd or crazy person

Peanut

Rum

Odd, strange

Liquor

Turkey

Dumb person

A country

Street smart

Knowledgeable about city life

highway

Source : www.google.com dalam Hasbullah (2006)

Sebagian besar slang menjadi sangat populer namun tidak jarang pula yang langsung lenyap setelah diperkenalkan oleh penggunannya. Beberapa contoh slang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Table 2

SLANG COMING FROM ITS SOUNDS

Slang

Meaning

Note

Whoopee

The sound of excitement

Banished

Wham

The sound of hitting something

valid

Razz

The sound of bee

valid

Plunk

The sound of going down to the water

valid

Kersmack

The sound of shutting

valid

Click

The sound of the gun before shut

valid

Bang

The sound of gun

valid

Bam

The sound of shutting

valid

Kerplunk

The sound of something going through the water

valid

Honk

The sound of honking car

valid

Source: www.google.com dalam Hasbullah (2006)

Beberapa negara memiliki slang sendiri sebagaimana dicontohkan dalam tabel berikut:

Table 3

ORIGINAL SLANG COMING FROM ORIGINAL COUNTRIES

Slang

Original Countries

Original words

Meaning

Boocoo or boocoop

French

Beaucoup

Much

Two sweet

French

Tout de suit

At once

Padre

Spanish

Parson

Father

Hombre

Spanish

Hombre

Man

Hoosegow

Spanish

Juzgado

Court of justice

Calaboose

Spanish

Calabozo

prison

Source : The World Book dalam Hasbullah (2006)

Rakestraw dalam Hasbullah (2006) menyatakan bahwa orang sering menggunakan slang untuk mengungkapkan sesuatu secara lebih elegan, menunjukkan perasaan lucu, intelek, up to date dan modern dan kemampuannya dalam menggunakan istilah tertentu. Beberapa pakar yang tidak menyetujui penggunaan slang berpendapat bahwa sebenarnya slang berkaitan dengan beberapa aspek seperti:

  1. kejahatan; slang hanya dipergunakan oleh pelanggar hukum seperti gangsters, homosexual, sexual intercourse yang dengan sengaja menciptakan slang untuk saling mengenali anggota kelompoknya, dan melindungi percakapan mereka dari pendengar yang tidak diinginkan,
  2. slang hanya terdiri dari nomina dan verba walau kadang-kadang dipergunakan juga kata sifat seperti slay menjadi slayed yang seharusnya slew dan memperlihatkan berbagai kesalahan gramatika,
  3. slang dapat mempengaruhi karakter (sifat dan perilaku) seseorang, dan
  4. slang hanya popular di antara orang yang tidak berpendidikan dan pemalas,

Berdasarkan penjelasan di atas, menurut mereka slang tidak dapat digunakan dalam suasana dan kondisi formal seperti rapat, sidang, pidato dan sebagainya. Padahal kalau kita amati dengan baik penggunaan slang yang tepat justru dapat mencairkan ketegangan, menimbulkan kelucuan dan membuat pertemuan antar politikus menjadi tenang dan dapat mencapai sasaran.

Kalau dilihat dari bentuknya, slang umumnya dibentuk dari: (1) pembentukan kata baru dari yang sudah ada seperti How do you do? menjadi How do ye do?”, (2) kependekan kata seperti lab dari laboratory, (3) figures of speech seperti what’s up dude? dari what is up?,(4) rhyming slang seperti How dya do? dari How do you do?, (5) Acronyms seperti sweet yang berarti something cool or awesome, (6) coinages seperti UN (United Nations), (7) Blends seperti He flies high as a kite. yang berarti He is drunk.

Menurut Crystral (1987: 174-181) dalam Hasbullah (2006) slang juga memiliki beberapa ciri seperti:

  1. berhubungan dengan dialek suatu tempat,
  2. berhubungan dengan budaya suatu tempat karenanya pembicara dan pendengar harus dari daerah yang sama seperti Who loves ya, baby?(kojak),
  3. jargon yang berbeda antar bidang ilmu,
  4. slogans; ungkapan-ungkapan tertentu yang unik yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu atau membeli sesuatu,
  5. Graffitti; tulisan-tulisan spontan di dinding, atau di jalan-jalan yang biasanya merupakan kritikan untuk politikus seperti Kilroy Woz here, Lethargy rulezzzz.
  6. Argot or Cant; kosa kata khusus anggota kelompok tertentu seperti Pig Latin,
  7. Register: Bahasa Inggris ilmiah dan standard,
  8. Colloqualism; simply informal English,
  9. Solecism: breach of grammar; a breach of etiquette seperti He don’t know better

Mempelajari slang memang tidak mudah mengingat sifatnya yang sangat dinamis, cepat berubah selain banyak ragam dan maknanya. Setiap masa dan kelompok memiliki slang tersendiri bahkan ada kemungkinan slang yang sama memiliki makna berbeda untuk tiap negara/daerah. Hal ini tentu saja menuntut pengetahuan dan kehati-hatian pengguna slang agar tidak salah kaprah dan menyinggung perasaan orang yang diajak bicara. Selain itu, slang juga sering memiliki complicated pronunciation yang sulit diucapkan dan dituliskan. Namun dengan berbagai upaya dan latihan yang terus menerus kendala di atas akan dapat diatasi.

Penggunaan berbagai bentuk slang dan penggunaan slang yang tepat dalam menyampaikan berbagai informasi dan berkomunikasi dengan wisatawan akan membantu pramuwisata untuk mendorong dan memberi semangat wisatawan untuk mengetahui, mengerti dan merasakan kegembiraan tentang apa yang mereka lihat, menciptakan keakraban di antara wisatawan dan antara pramuwisata dengan wisatawan, menciptakan rasa santai selama mengikuti tour dan membuat wisatawan merasa berada di lingkungannya. Sebagai orang yang langsung berhubungan dan berkomunikasi langsung serta melakukan kontak pribadi dengan wisatawan, sangat penting bagi pramuwisata untuk menguasai seni berkomunikasi dalam bahasa Inggris termasuk dalam menggunakan slang yang tepat sehingga dia dapat mengurangi pandangan negatif tentang daerah yang dikunjunginya dalam hal ini segala kekurangan yang ada di objek wisata Jawa Barat.

  1. SIMPULAN

Menjadi pramuwisata profesional yang dapat menjalankan tugasnya sebagai Duta Daerah memang memerlukan kemauan keras dan usaha yang berkesinambungan karena seorang pramusiwata tidak hanya dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan terapan namun juga keterampilan berbahasa asing setidaknya menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Selain bahasa Inggris standar seorang pramuwisata juga perlu mengetahui dan menguasai slang. Cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan sering mendengarkan musik, nonton film berbahasa Inggris, dan membaca serta melihat media lain seperti koran, majalah, buku teks dan internet.

  1. DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, Ahmad, 2006, The Analysis English Slang Usage as a Medium of Communication at the Centre in Bandung, Skripsi. Bandung: STBA Yapari-ABA Bandung.

Kesrul, M., 2004, Pramuwisata Profesional, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Marpaung, Happy, 1984, Himpunan Peraturan Pariwisata Indonesia, Bandung: Penerbit Tonis.

Pendit, Nyoman S., 2002, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pradnya Paramita.

Spillane, James, 1987, Pariwisata Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wahab, Salah, 1992, Manajemen Kepariwisataan, Jakarta: PT Pradnya Paramita

Yoeti, Oka, A., 1985, Penuntun Praktis Pramuwisata Profesional, Bandung: PT Angkasa.

Lampiran 1

1. PEMBENTUKAN SLANG

There are seven main forms of slang, as follow:

a. old words are used in new ways, for example:

1). “How do you do?” becomes “how do ye do?”

2). “How are you” becomes “How are ye?”

3). “I love thee” becomes “I love you”

b. shortened or words, for example

1). delish from “delicious”

“The delish food was made by James Patrick who has been joining The Center since 3 years.

2). gym from “gymnasium”

“She often goes to gym in Jakarta

3). lab from laboratory

“Jonathan works in a lab at his father university”

4). math from mathematics

“John likes math so much, it goes without saying that his main ambition is to be an expert in math”

5). biz from business

“My majoring is biz in university”

6). natch from naturally

“Her face is natch. People like her.

7). vet from veteran or veterinary

“My father was a vet in United States

c. figures of speech

1). “what’s up dude?” coming from “what is up?”

2). “Whoopee, I pass the exam? “whoopee” is from the sound

d. rhyming slang

1). “I ain’t nothing but a mistake” coming from “I am not nothing but a mistake”

2). “How dya do?” coming from “how do you do”

3). Chitchat

4). Chow hound

5). Clap trap

6). Crumb bump

7). Culture vulture

8). Dead head

9). Sure cure

10). Walkie talkie

11). Gruesome twosome

12). Eager beaver

e. Acronyms

1). mug means to call someone in a group because of special occasion

2). bug means someone who disturbs something or someone

3). sweet means something cool or awesome

f. coinages

1). FBI (Federal Beaureu Investigation)

2). UN (United Nations)

3). CIA (Central Intelligence Agency)

4). SWAT (Special Weapon and Annihilation Team)

g. Blends

1). “He flies high as a kite” which means “He is drunk”

2). “He speaks beating around the bush” which means “He does not speaks to the point”.

2. CIRI-CIRI SLANG

Slang is also popular with other characteristics as follow:

a. dialect: cohesive, chiefly regional and socio economic varieties of languages (Historical Dictionary of American Slang)

b. Catch Phrases: cultural phrases which derived their meaning from cultural reference with which the speaker and listener must be both familiar (crystal 178), examples:

1). Who loves ya, baby?(kojak)

2). Hasta la vista, baby?.(terminator)

3). Beam me up, Scotty. (star trek)

c. jargon: 1). the technical language of a special field;

2) the obscure use of specialized language. (Crystal 174)

d. slogans: “A forgetful, cathchy, mind-grabbing utterance which will rally people to buy something or behave in a certain way.” (Crystal 180)

1). Make love, not war.

2). Fingerlickin’ good!

3). A sprinkle a day helps keep odors away!

e. Graffitti: “…any spontaneous or unauthorized writing or drawing on walls, vehicles, and other public places. It is typically obscene or political in character, but a great deal of humor and wisdom can also be found.” (Crystal 181)

1). Lethargy rulezzzz

2). Kilroy Woz here

3). Lisa loves Michael

f. Argot or Cant: “Special vocabulary used by a secretive social group.” (Crystal 448) for example Pig latin

g. Register: “In stylistics, a socially defined variety of language, such as scientific or legal English.”(Crystal 457)

h. Colloqualism: “n. an expression used in ordinary conversation, but not regarded as slang” (Webster’s Enctclopedia of Dictionaries 77); “simply informal English” (Historical Dictionary of American Slang)

i. Solecism: “n. breach of grammar; a breach of etiquette” (Webster’s Encyclopedia of Dictionaries 355) for example: “He don’t know better”

Lampiran 2.

KINDS OF SLANG FROM UNITED STATES OF AMERICA

American Slang

Meaning

Air head

Silly or foolish person

Angel

A financial backer of an enterprise, especially one who support a theatrical production

Bat

A rate of stroke or speed, pace.

Hasher

A waiter or waitress in a restaurant

Jawboning

Policy, first associated with administration of US president Lyndon Jhonson

Lam

To turn off, escape, beat it

Low-down

The relevant information, the inside story, often followed by on

Party pooper

Someone who throws a pall of gloom over a party or other social engagement

Pisher

Someone who wets in a bed

Rim

The outer edge of a semicircular or horseshoe-shaped newspaper subeditors

Scratcher

A forger of banknotes

Scag

A cigarette

Loogan

A fool

Iron man

Dollar

Needle man

A drug addict

Schlemiel

An awkward, clumsy person

Retard

A mentally retarded person

Awesome

Amazing

Beat

Tired

Brainy

Very intelligent, like a genious

Broke

Without money Lou spent all his money at the casino so now he’s broke

Hammered

Drunk

On cloud nine

Very happy

Airhead

Stupid person

Bash

Big, exciting party

Chocoholic

Person who loves/ is addicted to chocolate

Drip

Boring person

Mula

Money

Munchies

Snacks, like potato chips, popcorn, pretzels

Penny pincher

Cheap, stingy

Shopoholic

Person who is addicted to shopping

Windbag

A boring person who talks too much (negative)

Source: Modern Slang (2004)

KINDS OF SLANG FROM BRITISH

British Slang

Meaning

Argie

Short of “Argentinian and Argentine. Frequently in the context of the Anglo-Argentinian conflict over sovereignty of the Falkland Island

Backyarder

A person who keeps chicken in his backyard; a small poultry

Gob-smacked

Flabbergasted, astounded; speechless or incoherent with amazement

Guinea-pig

An evacuee or billetee during World War II

Naff

Used as a euphemistic substitution for make love

Pinkers

Pink gin

Hard-cheese

Bad luck

Jack-the-head

A trouble maker or rouge

Khyber pass

Rhyming slang for “arse”

Knock

To have sex with; also to make pregnant

Lumber

A house or room

Maconochie

Meat stewed with with vegetables and tinned esp. as supplied to soldier

Source: Modern Slang (2004)

KINDS OF SLANG FROM AUSTRALIA

Australian Slang

Meaning

Ankle-bitter

Young child

Babbler

Cook, esp. one who works in a sheep station, army camp, etc

Grog

Alcoholic liquor, esp beer

Grouse

Excellent, very good

Heifer paddock

A girl’s school

Inked

Drunk

King-hit

A knock out punch

Lair

A youth or man who dresses flashily or shows off

Long-sleever

A tall glass

Mad mick

A pickaxe

Ned Kelly

Rhyming slang for “belly”

Pie-eater

Someone insignificant

Reffo

a European refugee esp one who left Germany ot German-occupied Europe before World War II

Ridge

All right, good; genuine

Ringie

The king keeper

Scone

The head

Sand-groper

A non-aboriginal person native to or president in western Australia

Aussie salute

Brushing away flies with the hand

Back of Bourke

A very long way away

Big-not oneself

Brag; boast

Billabong

An ox-bow river or watering hole

Bludger

Lazy person, layabout, somebody who always relies on other people to do things or lend him things

Bluey

Blue cattle dog (named after its subtle markings) which is an excellent working dog. Everyone’s favorite all-aussie dog.

Bounce

A bully

Bunyip

Mythical outback creature

Bushman’s hanky

Emitting nasal mucus by placing one’s index finger on the outside of the nouse and blowing

Cleanskin

Bottle of wine without a label. Usually bought in bulk by companies who tend add their own personalize label and use the wine.

Cranky

In a bad mood, angry

Dead horse

Tomato sauce

Dunny

Outside lavatory

Good onya

Good for you; well done

Hooroo

Good bye

Lair

A flashily dressed young man of bras and vulgar behavior , to dress up in flashy clothes, to renovate or dress up something in bad taste

Icy pole, ice block

Popsicle, lollypop

Knocker

Somebody who criticizes

Lurk

Illegal or underhanded racket

Mathilda

Swagman’s bedding, slipping role

Mickey mouse

Excellent, very good. Beware though – in some part of Australia in means inconsequential, frivolous, or not very good.

Source : Modern Slang (2004) and http://www.Australian Slang./slang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar