Senin, 02 November 2009

Pariwisata Olahraga

PARIWISATA OLAHRAGA JAWA BARAT

Oleh:

Iim Rogayah Danasaputra

Selama bulan Juni 2002 suasana penuh gairah, teriakan yang menunjukkan kekecewaan dan kegembiraan melanda kehidupan bermasyarakat di Jawa Barat khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Berita-berita tentang resesi ekonomi, perang antar suku, debat politik tersisihkan dan semua lapisan masyarakat seakan tidak peduli dengan gembar-gembor elite politik yang silih berganti mencoba menarik perhatian dan minat massa. Gambaran rasa sedih, kecewa, maupun gembira dan puas dari para pencinta salah satu negara peserta sepakbola piala dunia terasa lebih dominan dan mengharu biru jutaan pemirsa televisi seluruh jagat raya.

Korea Selatan dan Jepanglah yang sekarang menjadi sorotan dunia. Berbagai aspek kehidupan kedua negara tersebut secara berkala disiarkan, sehingga pemirsa di seluruh dunia yang sedang menyaksikan siaran tersebut dapat pula melihat berbagai jenis objek wisata yang dikunjungi para wisatawan asing saat tidak ada pertandingan bola, ber-aneka ragam sarana pendukung pariwisata yang sedang dipergunakan, dan makanan khas kedua negara yang sedang dinikmati. Secara fantastis jutaan dolar masuk ke kantong negara-negara tersebut yang diperoleh dari tiket masuk stadium sepakbola, berbagai pajak dari hotel dan restoran, tiket pertunjukan berbagai atraksi wisata, belum lagi dari penjualan berbagai cenderamata baik yang berhubungan langsung dengan pernak-pernik sepakbola maupun cenderamata khas kedua negara dan bahkan daerah yang dikunjungi wisatawan.

Kesempatan emas seperti itu hanya dapat diraih oleh negara-negara yang berpikiran maju ke depan karena setelah piala dunia usaipun tempat-tempat yang menjadi pusat perhatian selama kejuaraan dunia tersebut masih laku dijual setidaknya selama empat tahun mendatang sampai piala dunia berikutnya digelar. Keberanian dan kerja keras kedua negara tersebut berbuah hasil yang manis (berupa berbagai pujian atas keberhasilan manajemen pertandingan yang kemudian menjadi tolok ukur negara-negara lain untuk mencontohnya, terbukanya peluang memperoleh berbagai mitra kerjasama dalam segala bidang dan keberhasilan mendudukan negaranya menjadi sejajar dengan negara-negara Eropa dan Amerika)

Bagaimana dengan negara Indonesia tercinta? Mungkinkah Indonesia mengikuti jejak kedua negara Asia tersebut? Jawabannya adalah dapat karena dengan sedikit usaha dan kerja keras, Indonesia cukup potensial untuk menyelenggarakan berbagai pertandingan olahraga tingkat dunia meskipun dalam lingkup yang lebih kecil. Setidaknya pertandingan olahraga air mengingat Indonesia memiliki semua sarana yang diperlukan untuk melakukan olahraga air dengan wilayah laut yang lebih luas (80%) bila dibandingkan dengan daratan, dan lebih dari 100 sungai yang panjangnya lebih dari 40 Km serta 51 danau besar.

Sebenarnya Indonesia telah beberapa kali menjadi tuan rumah berbagai pertandingan olahraga internasional misalnya sejak tiga puluh tahun yang lalu, saat Asean Games dilaksanakan di Jakarta, sejak tahun 1980 Indonesia setiap tanggal 25-30 Juli menyelenggarakan perlombaan Darwin-Ambon International Yacht (Fretes, 2000), sayangnya promosi yang seadanya membuat event ini sering berlalu tanpa menimbulkan kesan yang cukup berarti bagi masyarakat di luar Ambon, Wismilak International Sanex WTA Tour 2001 di Bali, pertandingan internasional dayung di Jawa Barat, pertandingan layang-layang di Bali, sejumlah pertandingan golf international (18 holes) yang diselenggarakan oleh Bali Golf and Country Club termasuk Johnny Walker Tournament dan Dunhill Master yang diikuti oleh pegolf dunia seperti Nick Faldo dan Vinjay Singh, dsbnya.

Tulisan ini akan mencoba mengungkapkan berbagai jenis pariwisata olahraga khususnya di Jawa Barat yang telah dikembangkan baik tingkat international maupun nasional dan beberapa pariwisata olahraga lain yang potensial untuk dikembangkan.

Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. (lihat Spillane, 1985, Oka, 1995, dan Marbun, 1997), dan Hunziker dan Kraff menambahkan bahwa kegiatan pariwisata menunjukkan bahwa dalam perjalanan wisata seseorang tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran.

Para pakar pariwisata memberikan definisi yang sangat variatif tentang jenis pariwisata yang ada di Indonesia. Berdasarkan motif dan tujuannya Yoeti (1978:114-116)

membagi jenis pariwisata ke dalam 6 bagian yaitu:

1. Pariwisata Budaya

Kegiatan wisatawan yang tertarik terutama akan corak seni dan budaya di dalam negara sendiri sehingga dengan demikian mereka akan tertarik pula untuk mengunjungi objek-objek wisata dari jenis yang sama di negeri-negeri lain sejauh keuangan dan kemampuan mengizinkan.

2. Pariwisata Pengobatan

Kegiatan wisata ini banyak dilakukan oleh mereka yang karena kesehatan ingin bepergian dari satu tempat ke tempat lain baik karena nasihat dokter maupun karena kebiasaan setelah merasa lelah dan jenuh atas pekerjaan yang monoton.

3. Pariwisata Olah Raga

Kegiatan wisata ini banyak dilakukan oleh mereka yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam berbagai jenis kegiatan olah raga tertentu seperti mendaki gunung, menembak, berburu, memancing, naik mobil/motor, menaiki pesawat/helicopter, wintersport di pegunungna Alpen, perlombaan perahu layar dan ski air di Laut Utara, dsbnya.

4. Pariwisata Dagang dan Politik

Para pesertanya terdiri dari berbagai tokoh perdagangan dan politik atau daerah/negara yang pergi dengan tujuan memperoleh keuntungan dagang dan politik.

5. Pariwisata Ilmu

Para pesertanya mengadakan pertemuan-pertemuan atau penelitian-penelitian di berbagai bidang ilmu dan pengetahuan baik untuk tingkat regional, nasional, maupun untuk tingkat internasional.

6. Pariwisata Sosial

Bertujuan untuk membantu mereka yang ingin berwisata tapi tidak mungkin ditinjau dari segi keuangan sehingga sering mendapat bantuan dari lembaga-lembaga pemerintah/pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lebih lanjut pakar ini membagi jenis pariwisata menjadi 7 jenis menurut objeknya yaitu: Cultural Tourism, Recuperational Tourism, Commercial Tourism, Sport Tourism, Political Tourism, Social Tourism, dan Religion Tourism sementara berdasarkan maksudnya pariwisata itu terbagi ke dalam 5 kelompok yaitu: Recreasional Tourism, Cultural Tourism, Health Tourism, Sport Tourism, dan Conference Tourism.

Berdasarkan definisi di atas terlihat bahwa pariwisata olahraga itu ditujukan kepada suatu perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga itu sendiri. Pariwisata ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan untuk melakukan kegiatan olahraga yang disenangi seperti fishing, hunting, deep sea diving, skiing, hiking, boating, dll.

Hampir di seluruh bagian dunia, pariwisata olahraga kini semakin maju sehingga banyak bidang olahraga yang kini dijadikan objek maupun daya tarik bagi wisatawan, terutama olahraga yang memanfaatkan fasilitas yang bersifat alamiah seperti pegunungan, danau, sungai, laut maupun yang hanya menawarkan pesona keindahan alam.

Berbagai majalah pariwisata luar negeri melaporkan bahwa sekarang ini banyak wisatawan dari negara-negara maju mengincar kawasan-kawasan terpencil yang tak pernah dikunjungi wisatawan seperti hutan yang lebat, sungai arus deras, bukit terjal, laut yang belum tercemar dan medan asli lainnya.

Nugraha(2002) lebih lanjut mengatakan bahwa yang menggembirakan para turis pecinta alam mencari kawasan asli di negara-negara berkembang seperti Fiji, Pilipina, Thailand, Malasyia dan beberapa negera berkembang lainnya.

Tanah air kitapun kena imbasnya. Kini wisatawan yang berkunjung ke Bali terbagi dua yaitu: pertama, wisatawan konvensional yang hanya menikmati kekayaan alam dan budaya Bali, kedua, golongan baru yang khusus datang untuk menjelajahi tempat-tempat terpencil bahkan belum pernah dikunjungi oleh masyarakat Bali sendiri.

Indonesia memiliki banyak tempat yang dapat dijadikan pariwisata olahraga yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 13 ribu pulau sebagaimana diperlihatkan dalam tabel 1.

Sejak beberapa waktu yang lalu Jawa Barat sendiri telah mulai mengembangkan berbagai jenis pariwisata olahraga baik pariwisata olah raga air maupun olahraga darat yang menggunakan motor atau mobil. Kalau dilihat dari tujuannya, pariwisata olahraga di Jawa Barat dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu pariwisata olah raga yang dipertandingkan, dan pariwisata olahraga yang dikembangkan sebagai sebuah atraksi wisata.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Jawa Barat sudah mengembangkan pariwisata olahraga yang dipertandingkan untuk tingkat regional, nasional, maupun internasional, diantaranya:

1. Sudirman Cup yang diselenggarakan pada tahun 1999 di Bandung dan diikuti oleh sebagian besar pemain badminton dunia;

2. Lomba Dayung yang diselenggarakan pada tahun 1996 di Danau Purwakarta dan diikuti oleh para pendayung nasional, perwakilan dari Eropa, Australia, dan Amerika;

3. West Java off Road 2000 dengan route Pelabuhan Ratu- Cidaun- Rancabuaya- Pamengpeuk- Cipatujah- Pangandaran yang diselenggarakan dari tanggal 8-12 Maret 2000 (Sudrajat:2000);

4. West Java Adventure off Road 2002 dengan route Cirebon- Hutan Jati- Tomo- Kampung Toga- Sukawana- Tangkuban Perahu- Ciater yang diselenggarakan dari tanggal 27-30 Juni 2002 (PR: 2002);

5. SODA (Short Course Driver’s Association) yang didasarkan pada CC dan jenis modifikasi motor lainnya seperti juga ATV ( Ulhak, 2002:6-7);

6. SCORE ( Short Course off Road Racing Entertainment) sejenis dengan formula I yang di dalamnya ada 29 kelas dan lima diantaranya berupa motor type VW dan Cherrokee ( Ulhak, 2002:6-7);

7. Speed off Road yang berlangsung secara regular yaitu 1992 Saguci 500 di Jatiluhur Purwakarta, 1993 di Cihideung Bandung, 1995 di Punclut Bandung, 1995-1996 Nasional Championship Speed off Road Event di Ciwareng Purwakarta dan Kalijati Airport Subang ( Ulhak, 2002:6-7);

8. Adventure off Road Saba Pakidulan, pada 28-30 Maret 2002 yang mengambil route Bandung – Pangalengan- Ranca Buaya- Garut- Bandung ( Ulhak, 2002:6-7);

9. Go Kart Competition yang meliputi kegiatan Sunday Race Event pada tanggal 5-6 Mei 2001, Bandung Kart Race pada 26-27 Mei 2001, National Championship pada tahun 2001 di Jakarta, dan International Championship pada 26-27 Januari 2002 di MORAC International Karting Circuit Langkawi Malasyia (Sontani, 2002);

10. Lomba Layang-layang di Pantai Pangandaran yang berlangsung setiap tahun

Selain menjadi tempat berlangsungnya berbagai pertandingan olahraga, Jawa Barat juga kaya akan berbagai jenis pariwisata olahraga yang telah dikembangkan menjadi atraksi wisata seperti:

  1. Javana Spa :Natural Sport and Recreation yang terletak 32 Km dari Sukabumi (Sontani,2002);
  2. Rafting di Sungai Citatih di Desa Ubrug, 17 km dari Sukabumi, di Sungai Cimandiri di desa Padaherang, 15 km dari Sukabumi, dan di Sungai Citarik di desa Cikiran, 30 km dari Sukabumi, di Sungai Cimanuk, 2 km dari pusat kota Garut, di Tepi Waduk Jatuluhur Purwakarta;
  3. Speedboat and Jet Sky di Pantai Citepus 3 km dari Pelabuhan Ratu;
  4. Surfing di Pantai Cimaja, 5 Km dari Pelabuhan Ratu dan di Pantai Ujung Genteng 60 Km dari Pelabuhan Ratu.

Selain itu Jawa Barat juga sudah memiliki berbagai fasilitas pariwisata olahraga yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat sebagaimana terlihat dalam table 2.

Samsudrajat (1997) menyatakan bahwa berbagai pertandingan olahraga yang bertingkat nasional maupun internasional telah menarik perhatian masyarakat sesuai dengan tujuan pertandingan untuk meningkatkan prestasi. Para atlit datang dengan tujuan untuk memperlihatkan prestasi yang terbaik. Orang datang baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk menyaksikan suatu pertandingan olahraga. Karena itu menjadi kehormatan bagi suatu negara untuk menjadi tuan rumah suatu pertandingan atau pesta olah raga internasional seperti Olympiade, All England, Thomas Cup dll.

Perkembangan pariwisata olahraga secara langsung dapat pula mengembangkan pariwisata lain misalnya pariwisata alam yang berada sepanjang jalur dan lokasi olah- raga dilangsungkan, pariwisata budaya yang bisa dipertunjukkan baik di lokasi maupun sekitannya, dan pariwisata lainnya.

Secara langsung perkembangan pariwisata olahraga dapat memberikan keuntungan yang besar pada pemerintah dalam hal:

    1. meningkatkan ekonomi di sekitar pariwisata olahraga berlangsung,
    2. meningkatkan area wisata yang potential,
    3. berbagi informasi dengan orang-orang untuk menstimulir partisipasi aktif mereka,
    4. meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat dengan daerah dalam mengontrol atraksi wisata dan objek wisata,
    5. mengembangkan dan menemukan objek wisata baru untuk meningkatkan objek wisata yang sudah ada,
    6. meningkatkan kesempatan kerja,
    7. meningkatkan produk-produk dan pemasaran lokal dalam segala aspek pariwisata,
    8. memperkenalkan berbagai jenis budaya daerah,
    9. memperkaya wasasan pemerintah dan pencinta olahraga yang dipertandingkan ataupun dijadikan atraksi wisata.

Penyelenggaraan pariwisata olahraga di suatu tempat secara langsung dapat pula memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar karena dapat membuka kesempatan berusaha seperti penyediaan makanan, minuman, usaha transportasi baik tradisional maupun konvensional. Dengan terbukanya kesempatan usaha terjadi interaksi positif antara masyarakat dan objek wisata sehinggga dapat menimbulkan rasa memiliki dan mau berpartisipasi secara aktif dalam pengamanan kawasan, ketertiban, kebersihan, penyediaan sarana dan prasarana, akomodasi, cenderamata, jasa pemandu, potografi dll.

Melihat potensi pariwisata olahraga yang dimiliki Indonesia umumnya dan Jawa Barat khususnya, penulis berkeyakinan bahwa pariwisata ini dapat dikembangkan dengan baik terlepas dari kondisi Indonesia sekarang yang sedang dilanda krisis ekomoni yang tidak berkesudahan ditambah dengan pemberitaan mas media yang melaporkan bahwa Indonesia menjadi tempat bersembunyi para teroris internasional.

Tahun lalu saja hanya 5,15 juta turis asing berkunjung ke Indonesia yang menghasilkan devisa sebanyak 5,4 milyar $, jumlah yang jauh lebih rendah dari yang ditargetkan yaitu sebanyak 5,4 juta turis asing. Hal ini diperparah dengan terjadinya peledakan bom di Legian Kuta Bali yang menyebabkan tewasnya puluhan turis asing dari Australia, Amerika dan lainnya serta terlukanya ratusan warga Indonesia. Fakta ini memang sangat melukai image Indonedia di luar negeri dan menyebabkan beberapa negara melarang warganya untuk berkunjung ke Indonesia kecuali untuk alasan yang sangat penting serta puluhan ribu wisatawan asing membatalkan niatnya untuk berkunjung ke sini.

Meskipun demikian, I Gede Andika, Menteri Budaya dan Pariwisata secara optimis menyatakan bahwa pariwisata Indonesia akan dapat kembali normal karena keamanan di Indonesia sudah jauh membaik.

Memang benar keamanan turut mensukseskan keberhasilan pariwisata di suatu daerah namun strategi dan promosi jauh lebih penting. Dengan strategi yang tepat kendala keamanan dapat diatasi secara bertahap, partisipasi aktif masyarakat sekitar objek wisata akan menjadi propaganda yang ampuh bahwa tempat tersebut aman untuk dikunjungi. Dengan promosi yang tepat dan efektif, wisatawan baik domestik maupun asing tidak akan ragu-ragu untuk datang ke Indonesia.

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan biaya promosi pariwisata menjadi 30 milyar $, angka yang sangat minim bila dibandingkan dengan Malasyia yang berjumlah 150 milyar $ dan Singapura yang berjumlah 60 milyar $, patut disikapi dengan baik oleh para pelaku pariwisata. Pemberlakuan sistem yang sangat jelas untuk menghindari korupsi dan salah penggunaan dana harus segera dilakukan. Demikian pula dengan perubahan strategi pariwisata untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada sudah selayaknya dilakukan.

Jawa Barat dapat meniru strategi pemerintah daerah Bali yang dengan berani menyediakan dan mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah dalam semua event nasional dan internasinal, termasuk pariwisata olah raga.

DAFTAR PUSTAKA

De fretes, Fara Meilona, 2000, Darwin-Ambon In ternational Yatch Race As One of the Sport Tourist Attraction in Maluccas, Skripsi, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Diparda DT I, 1986, Wajah Pariwisata Jawa Barat, Jakarta: Yayasan 17 Oktober

Halim, Steve Irvan, 2002, Citatih River As One of the Natural Tourist Attraction in Sukabumi, Skripsi, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Marbun, SPH, 1996, Pariwisata Indonesia Selayang Pandang, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Marbun, SPH, 1996, Pengantar Pariwisata I, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Nugraha, Agah, 2002, Bali Jadi Tujuan Wisata Petualangan, Pikiran Rakyat 22 Desember 2002, bandung: PT Granesha.

Samsuridjal, D., dan Kaelany, HD, 1997, Peluang di Bidang Pariwisata, Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya.

Sontani, Rika Kartika, 2002, Introducing Go kart Competition As One of the Sport Tourist Attraction in Bandung, Skripsi, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Sudrajat, Dewanarti, 2000, West Java Off Road Tourism 2000 As One of the Government Efforts in Developing and Promoting Tourism in the Southern Part of West Java, Skripsi, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Suwantoro, Gamal, 1997, Dasar-dasar Pariwisata, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

The Official Guide Book of The Indonesian Tourist Promotion Board, 1995, Discover Indonesia, Jakarta: Bali Intermedia.

Ulhak, Rizal, 2002, The Role of Off Road Tourim in Supporting Tourism Development in West Java, Skripsi, Bandung: STBA Yapari ABA Bandung.

Yoeti, Oka A., 1987, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: PT Angkasa.

Tabel I

TEMPAT DAN JENIS PARIWISATA OLAHRAGA

DI INDONESIA

No

Daerah Tujuan Wisata

Jenis Pariwisata Olahraga

1

Aceh

  1. Taman laut Pulau Rubiah
  2. Pacuan Kuda Tradisional
  3. Olahraga Rakit di Karang Atas

2

Sumatera Utara

  1. Naik Kuda Kecil
  2. Golf
  3. Hiking
  4. Ski Air
  5. Olahraga Dayung

3

Sumatera Selatan

a. lomba perahu bidar

4

Sumatera Barat

  1. olah raga layar
  2. balap kuda
  3. balap sapi
  4. adu kerbau
  5. hiking
  6. climbing
  7. boating
  8. swimming

5.

Jambi

a. camping

b. fishing

6.

Bengkulu

a. hunting

b. swimming

c. water skiing

d. motorboarting

e. camping

f. fishing

g. climbing

7.

Palembang

a. boating

8.

Bangka

  1. mounteriing
  2. hunting
  3. camping
  4. fishing

9.

Lampung

  1. camping
  2. swimming
  3. surfing
  4. diving
  5. waterskiing
  6. hunting

6

Jawa Barat

  1. rafting
  2. hiking
  3. olah raga layar
  4. ski air
  5. speed boat
  6. yatch
  7. motor cross
  8. rally
  9. golf
  10. sepakbola
  11. badminton
  12. tennis
  13. go cart
  14. snorkrling
  15. climbing
  16. diving
  17. playing kites

7

Jakarta

  1. Golf
  2. Bowling
  3. Fishing
  4. Sepakbola
  5. Badminton
  6. Tennis
  7. Go cart
  8. Motor cross

8.

Jawa Tengah

  1. surfing
  2. camping
  3. caving
  4. mountaineering
  5. fishing

9.

Yogyakarta

  1. swimming
  2. camping

10.

Jawa timur

  1. swimming
  2. skiing
  3. boating
  4. camping
  5. bowling
  6. fishing
  7. bullfighting
  8. bullricing
  9. kite playing

11

Kalimantan Barat

  1. diving
  2. fishing

12

Kalimantan Tengah

a. olah raga layar

13

Sulawesi Selatan

  1. ski air
  2. fishing
  3. lomba perahu
  4. diving
  5. snorkeling

14

Bali

  1. rafting
  2. hiking
  3. olah raga layar
  4. ski air
  5. speed boat
  6. yatch
  7. motor cross
  8. rally
  9. golf
  10. sepakbola
  11. badminton
  12. tennis
  13. bycle climbing
  14. bungy jumping
  15. paragliding
  16. swimming
  17. fishing
  18. diving

15

Nusa Tenggara Barat

  1. snorkeling
  2. swimming
  3. surfing
  4. camping

16

Nusa Tenggara Timur

a. camping

Sumber: Discover Indonesia

TABEL 2

TEMPAT DAN JENIS PARIWISATA OLAHRAGA

DI JAWA BARAT

No

Tempat

Jenis Pariwisata Olahraga

1

Serang

a. golf

2.

Pandeglang

  1. taman laut
  2. skiidiving

3.

Tangernag

  1. boating
  2. fishing
  3. terbang layang

4.

Karawang

  1. fishing
  2. boating

5.

Bogor

  1. fishing
  2. lintas alam
  3. tennis
  4. gantole
  5. hanggliding

6.

Sukabumi

  1. swimming
  2. lintas alam
  3. hiking
  4. camping
  5. rafting

7.

Cianjur

  1. pig hunting
  2. camping
  3. lintas alam

8.

Kodya bandung

  1. swimming
  2. bowling
  3. tennis
  4. badminton
  5. sepakbola

9.

Kab. Bandung

  1. hiking
  2. lintas alam
  3. camping
  4. fishing
  5. boating
  6. ski air

10.

Subang

  1. camping
  2. swimming
  3. horse riding

11.

Purwakarta

  1. fishing
  2. swimming
  3. lomba dayung
  4. selancar air
  5. ski air
  6. power boating
  7. tennis
  8. camping

12.

Sumedang

  1. swimming
  2. fishing
  3. camping

13.

Garut

  1. fishing
  2. ski air
  3. dayung
  4. golf
  5. hiking
  6. camping
  7. rafting

14.

Tasikmalaya

  1. camping
  2. boating
  3. fishing
  4. swimming
  5. tennis
  6. berlayar
  7. bersampan

15.

Ciamis

  1. berperahu dayung
  2. fishing
  3. gubyagan
  4. camping
  5. hiking
  6. perahu layer
  7. swimming

16.

Cirebon

  1. golf
  2. swimming
  3. bowling

17.

Indramayu

  1. camping
  2. perahu layer
  3. motor cross
  4. diving
  5. fishing
  6. swimming

18.

Kuningan

  1. swimming
  2. camping
  3. ski air
  4. boating
  5. mendayung
  6. fishing
  7. camping

19.

Majalengka

a. swimming

Source: Wajah Pariwisata Indonesia

4 komentar:

  1. Pariwisata Olahraga belakangan ini memang sangat di gandrungi oleh masyarakat indonesia baik tua maupun muda.. saya sebagai masyarakat palembang sangat merasakan perkembangannya

    BalasHapus
  2. saya sudah join di blog anda. jika anda berkenan join di blog saya juga y..

    BalasHapus
  3. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.

    Situs :EBOBET
    WA : +855967598801

    BalasHapus